Bismillaahirrahmanirrahiim
Konsekuensi tumbuh adalah jatuh. Fokusnya bukan pada kapan atau kenapa kita jatuh tapi bagaimana kita bangkit dari jatuh?
Ketika mendapati kegagalan maka harus diidentifikasi dulu masuk ke jenis yang mana.
Kegagalan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Bersifat duniawi seperti gagal mendapatkan pekerjaan, gagal dalam usaha dll.
2. Bersifat ukhrawi.
Pernahkah merasa gagal ketika tidak bisa menjaga konsistensi shalat tepat waktu?
Pernahkah merasa gagal ketika tidak bisa baca Quran konsisten setiap hari?
Jika iya inilah kegagalan yang bersifat ukhrawi.
Gagal bukan berarti kehidupan berhenti disitu. Saat gagal tidak mengapa karena bisa jadi Allah punya sesuatu yang lebih baik.
Support dari orang-orang terdekat dapat membantu kita dalam proses bangkit dari kegagalan.
Rasa marah sedih kecewa saat gagal adalah manusiawi. Kalau berkepanjangan rasa marah, sedih, dan kecewa itu masalah.
Respon awal itu yang menunjukkan tingkat kesabaran dan intensitas kedekatan kita dengan Allah.
Lalu bagaimana cara menyikapi kegagalan?
1. Husnudzan billah disertai dengan berusaha kembali.
2. Bersabar.
Kita mungkin memiliki keinginan yang tidak terjadi, tetapi Allah memberikan hal yang lebih baik dari keinginan kita.
Ketika mendapati ketentuan Allah dalam Islam, ada 3 hal yang harus seimbang diibaratkan seperti seekor burung yaitu:
1. Raja (harapan) > tubuh
2. Khauf (takut) > sayap
3. Mahabbah (Cinta) > sayap
Ketiganya harus seimbang seperti burung yang terbang beriringan. Jika ada
yang tidak seimbang maka tidak bisa terbang.
Gagal yg seringkali dirasakan adalah kegagalan duniawi.
Kegagalan menurut Quran maksudnya adalah gagal dalam memaknai kehidupan dunia bukanlah selamanya dan lupa akan kehidupan akhirat.
Allah tidak mengharamkan kegagalan tetapi yang Allah haramkan adalah keputusasaan.
Kita perlu berlatih agar respon pertama saat mendapati kegagalan itu baik agar tidak mengurangi nilai di sisi Allah.
Closing Statement by Ustadz Matahari Satria, Lc
Yang gagal mungkin rencana yang sudah dibuat tetapi bukan masa depan.
Jangan sampai gagal di satu episode kehidupan menghancurkan kebaikan yang Allah siapkan di masa depan.
Kegagalan itu bukanlah gagal mendapatkan apa yang diinginkan tetapi kegagalan sesungguhnya adalah ketika berhenti berusaha dan berhusnudzan kepada Allah.
Komentar
Posting Komentar