Langsung ke konten utama

Mutiara Hikmah Podcast Kajian Alumni AQUR EPS. 2 "Bangkit dari Kegagalan"

Bismillaahirrahmanirrahiim 

Konsekuensi tumbuh adalah jatuh. Fokusnya bukan pada kapan atau kenapa kita jatuh tapi bagaimana kita bangkit dari jatuh? 

Ketika mendapati kegagalan maka harus diidentifikasi dulu masuk ke jenis yang mana. 

Kegagalan dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Bersifat duniawi seperti gagal mendapatkan pekerjaan, gagal dalam usaha dll. 

2. Bersifat ukhrawi

Pernahkah merasa gagal ketika tidak bisa menjaga konsistensi shalat tepat waktu? 

Pernahkah merasa gagal ketika tidak bisa baca Quran konsisten setiap hari? 

Jika iya inilah kegagalan yang bersifat ukhrawi.  


Gagal bukan berarti kehidupan berhenti disitu. Saat gagal tidak mengapa karena bisa jadi Allah punya sesuatu yang lebih baik. 

Support dari orang-orang terdekat dapat membantu kita dalam proses bangkit dari kegagalan. 


Rasa marah sedih kecewa saat gagal adalah manusiawi. Kalau berkepanjangan rasa marah, sedih, dan kecewa itu masalah. 

Respon awal itu yang menunjukkan tingkat  kesabaran dan intensitas kedekatan kita dengan Allah. 

Lalu bagaimana cara menyikapi kegagalan?  

1. Husnudzan billah disertai dengan berusaha kembali.

2. Bersabar. 

Kita mungkin memiliki keinginan yang tidak terjadi, tetapi Allah memberikan hal yang lebih baik dari keinginan kita.

Ketika mendapati ketentuan Allah dalam Islam, ada 3 hal yang harus seimbang diibaratkan seperti seekor burung yaitu: 

1. Raja (harapan) > tubuh 

2. Khauf (takut) > sayap 

3. Mahabbah (Cinta) > sayap 

Ketiganya harus seimbang seperti burung yang terbang beriringan. Jika ada 

yang tidak seimbang maka tidak bisa terbang. 


Gagal yg seringkali dirasakan adalah kegagalan duniawi. 

Kegagalan menurut Quran maksudnya adalah gagal dalam memaknai kehidupan dunia bukanlah selamanya dan lupa akan kehidupan akhirat

Allah tidak mengharamkan kegagalan tetapi yang Allah haramkan adalah keputusasaan. 

Kita perlu berlatih agar respon pertama saat mendapati kegagalan itu baik agar tidak mengurangi nilai di sisi Allah. 

Closing Statement by Ustadz Matahari Satria, Lc

Yang gagal mungkin rencana yang sudah dibuat tetapi bukan masa depan. 

Jangan sampai gagal di satu episode kehidupan menghancurkan kebaikan yang Allah siapkan di masa depan. 

Kegagalan itu bukanlah gagal mendapatkan apa yang diinginkan tetapi kegagalan sesungguhnya adalah ketika berhenti berusaha dan berhusnudzan kepada Allah. 

Wallahu A'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri - Ciri Orang Yang Berilmu

A'udzubillahiminasyaithanirrajiim bismillahirrahmaanirrahiim Assalaamu'alaikum wr. wb berikut ini adalah ciri - ciri orang yang berilmu : 1. Memiliki rasa takut dan khasyyah yang tinggi kepada Allah, sebagaimana firman Allah pada QS. Fathir (35) : 28 yaitu : " Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." ibnu mas'ud juga berkata " ilmu itu bukanlah dengan banyaknya ucapan, namun ilmu adalah banyak rasa takut kepada Allah." 2. Ilmunya sesuai dengan amal perbuatannya dan selalu beramal sesuai dengan ilmunya.  "Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum ya...

the best thing for us

Bismillahirahmanirrahim Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ( QS. AL- Baqarah 2 :216 ). Ternyata apa yang kita benci belum tentu buruk bagi kita dan apa yang kita suka belum tentu itu yang terbaik bagi kita. hanya Allah swt yang mengetahui apa yang terbaik bagi kita, jadi janganlah engkau menyalahkan atau menyesali apa yang telah terjadi karena sesuatu yang telah terjadi itu adalah kehendak Allah hanya saja kita tidak mengetahui apa yang telah Allah rencanakan untuk kita. yang seharusnya kita lakukan adalah selalu berusaha semaksimal mungkin dan berikanlah yang terbaik serta apapun hasilnya yakinlah bahwa itu telah menjadi ketetapan-Nya. jikalau hasilnya mengecewakan ambillah hikmah yang ada didalamnya.